Rabu, 09 Februari 2011

Benak yang Selalu Kau Pijak

untuk yang terus berlarian dalam ingatan..

Hei, kamu.. Masih saja berlarian di pikiranku. Ini sudah malam, kenapa malah semakin kencang kau berlari-lari? Memangnya kau tak pusing, hanya berputar-putar saja di situ? Tak lelahkah juga berlarian sepanjang waktu? Kalau aku sih, terserah kamu. Akan ada terus tempat untukmu berlarian, injak-injak saja apa yang memang mau kau pijak. Aku tak keberatan. Atau jika kau mau singgah, dan mereda lelahmu, duduk dan diamlah. Aku akan menunggumu.

Juga jika kamu mau singgah di hatiku, sangat aku persilakan. Pintu terbuka lebar tanpa perlu kau ketuk. Akan kusambut dengan senyuman paling ramah di depan pintunya. Kau pasti senang, karena akan kubuat kau senang. Mau tinggal? Akan lebih membahagiakan. Itu yang sebenarnya aku tunggu. Sudah ada segala kebutuhanmu di sana, sudah kupersiapkan memang. Jadi, kalau kamu sudah memutuskan untuk menetap, tinggal masuk saja dan bersemayamlah.

Tapi sekarang kamu masih hanya mau berlarian saja. Ya sudahlah, itu juga aku sudah senang. Kau lihat senyumanku kan? Itu untuk terus mempertahankanmu berlarian, biar tak pergi dari pikiran. Karena yang aku tau, kau penyuka kebahagiaan dan keramahan. Maka aku lakukan itu untukmu. Sambil aku menunggumu menuju hati, biar tak jenuh.

Masih mau berlari? Silakan. Aku tak keberatan. Berlarilah terus dalam benakku, dalam pikiran anganku.

salam, aku benak tempat larimu berpijak.



---Oleh:


(diambil dari: www.dzdiazz.blogdetik.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar