Kamis, 10 Februari 2011

hey, kamu: chigusa

kepada chigusa asane,
si tukang sayur.

hai chigusa.
bagaimana daganganmu hari ini? laris, kah?
kamu rajin sekali ya setiap pagi berkeliling membawa sayur di bakul. apa ga keberatan ya punggungmu?kadang kamu juga membawa ember kecil untuk wadah ikan.

oh iya, saya tahu namamu dari suketi, pembantu di rumah bertingkat berwarna ungu itu, yang sering pakai baju yang ada sayapnya tapi robek sebelah.

kita sering bertemu loh, tapi mungkin kamu tak ingat dengan saya. kita sering tak sengaja berpapasan di dekat taman. taman yang di tengah komplek perumahan ini, bukan yang di belakang. sebenarnya bukan tak disengaja sih, tapi saya sengaja mencocokkan waktu agar berpapasan denganmu, sejak tiga minggu lalu. hanya dengan melihat senyummu rasanya seperti daganganku sudah laku semua. hanya melihatmu berjalan rasanya hidup ini begitu indah.
duh, maaf, saya norak ya?

kalau kamu mau, lusa kita ketemu di taman tengah pukul sembilan. sekedar berkenalan dan ngobrol-ngobrol ringan. ya siapa tahu kita bisa saling mengenal lebih jauh. datang ya, di bangku taman yang di bawah pohon, saya tunggu di sana.

surat ini saya titipkan ke mang udin, tukang kebun di rumah pagar hijau muda itu. soalnya katanya kamu kenal dia dan istrinya yang sering terlihat sore hari itu. ya semoga dia tak berbohong dan surat ini sampai dengan selamat.

sampai ketemu lusa ya.


salam

tetsuya imamoto, penjual bubur ayam limapagi.

(dikirim oleh @tuannico di http://kamartakberaturan.wordpress.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar