Minggu, 13 Februari 2011

Ini Untukmu Ibu

Dear ibu,
Apa kabarmu?. Semoga kesehatan, dan keberkahan mengelilingimu.
Ibu, aku anakmu baik-baik saja disini. Kesibukan menyita hampir semua waktuku. Tapi aku bersyukur, Tuhan baik padaku.

Ibu, dua hari lagi usiamu 66 Tahun. Maaf aku tak ada disana. Bersamamu, menemanimu di hari kelahiranmu.

Ah, ibu lama tak bertemu aku begitu rindu. Aku begitu ingin disana, di hangat pelukmu. Seperti selalu. Dahulu. Saat jarak dan kesibukan tak memisahkan kita.
Ibu, aku berterima kasih.

Karena kasihmu aku belajar. Belajar menjadi manusia yang pengasih. Walau aku belum bisa sepertimu, yang mampu menampung puluhan anak miskin di rumah kita.
Karena cintamu, aku belajar. Belajar mencintai sesama, hingga hampir-hampir aku tak kenal benci. Karena sabarmu, aku belajar. Belajar bersyukur atas semua nikmat Tuhan, apapun itu sekarang aku bersyukur.

Karena ketabahanmu aku belajar. Belajar, untuk terus berharap dan jauh dari kata putus asa.
Karena kepedulianmu aku belajar. Belajar peduli pada sekitarku. Sepertimu, yang walau hidup dalam kesederhanaan, tetap tak pernah henti membantu orang sekitar.

Ibu, padamu juga aku belajar. Belajar menjadi perempuan setia. Engkau yang setia pada ayah. Walau sebagai manusia biasa, ayah jauh dari sempurna.

Ibu, satu saat aku akan pulang. Pulang ke pangkuanmu. Bagiku aku tetap anak kecil, anakmu. Yang selalu bahagia di pelukmu. Yang selalu tertawa dan bersuka jika kau membelikan hadiah.
Ibu kepulanganku, hanya untuk merawatmu. Menemanimu di masa tua. Bersamamu habiskan waktu. Aku tak butuh hadiah seperti dulu.

Ibu, aku tahu sekuat apapun aku berusaha, semua yang kau beri tak akan pernah terganti. Ibu, aku tahu sebanyak apa aku memberi, aku tak pernah bisa mengganti semua yang kau beri.
Tapi ibu, berikan aku kesempatan. Sekadar membalas semua kasih, sayang, cinta dan perhatianmu. Aku lagi-lagi sadar apa yang kulakukan takkan pernah cukup. Ya, hanya Tuhan yang bisa membalas, semua yang kau beri untukku.

Sekali lagi Selamat Ulang Tahun. Aku berdoa agar umur panjang tertulis di buku nasibmu, hingga nanti aku bisa kembali berkumpul denganmu.

Ibu, tunggu aku. Pertengahan tahun ini aku pulang. Ke pangkuanmu. Saat itu, jika Tuhan setuju, aku akan disana bersamamu, di hari ulang tahunmu, yang ke 67 tahun. Ya, tunggu aku, ibu.


Peluk cium.
Anakmu.


---Oleh:



(diambil dari: www.amaachmad.blogspot.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar