Sabtu, 12 Februari 2011

Kepada @iam_good

Masih di Batas Kota,

Di 3 Februari 2011


Doa sebelum menulis surat ini :

“Semoga pak pos yg baikhati menyampaikan surat kaleng dari saya, sebab saya tak lagi punya cara untuk menyampaikannya.. L

YaAllah kabulkanlah doaku amiin”,



Dear Spiderman berperut buncit, :p

@iam_good , ku tulis surat ini diam-diam.


Hey apakabar kamu diii.. entah dimana kmu skrg aku ga lagi pernah tau hufft.. L

Sudah 3 hari sejak terakhir kamu menyapaku di 31 Januari 2011..

Terasa lama untukku, entah untukmu..

Sampai detik aku menulis surat ini untukmu, masih teringat jelas pesan singkatmu diponselku, ”Ga boleh kangen mas lagi yaa nanti ”, aku terlanjur sepakat dan ini sungguh menyebalkan. Sekali lagi menyebalkan! Maaf Buns aku melanggarnya. Nyatanya aku masih merindukanmu. Nyatanya aku masih menunggu pesan2 untuk sekedar singgah diponselku.

Detakku masih berdegup (seperti yg biasa kamu dengar),

Keempat telapakku pun masih basah (seperti yg biasa kamu seka),

Maaf, Aku melanggar lagi. Menyapamu dalam hening.

Menyampaikan rindu yg tak seharusnya.

Sebab rasa ini terlarang untukku dan mungkin untuk kita.

Buns, masih bolehkah aku menanti datangnya balon udara singgah ke rumahku?

Balon yg menyembul ke udara dengan diberi ikatan pemberat batu di bawahnya.

Aku tak berharap menemukan surat cinta terikat di sana, aku hanya berharap tawa itu ada.

Tawa kita. Ya, hanya tawa kita. Andai saja dibalik balon udara itu menyembul wajahmu.

Wajah tanpa dosa saat berkata, “Aku kesini belum mandi donk, bau ya duts?”,

Atau ku temui wajah kantuk menyembul di balik balon udaraku.

“Aku capek seharian kerja muter-muter, duts..”, sambil berakting lesu hihi aku tau kamu sedang mencuri perhatianku kan?! Ahh kamu nyebelin.. lihat sekarang sukses berat kamu mencuri semuanya buns. Juara! :p

Atau bahkan wajah usilmu yg menyembul di balik balon udaraku.

“iiihhh ya ampun si duts rajinnya nyapuuu..”, kamu meledekku sampai aku tertawa tergelak malu dan sepertinya kamu senang berhasil membuatku malu.

Terlalu banyak bayang wajahmu menyembul di balik balon udaraku buns..

Senang-sedih-seru-haru-lucu-takut-heboh-usil aahh.. dan segala bentuk ekspresi wajahmu masih ku rekam jelas dalam ingatanku. Bahkan wajah saat kamu tertidur pulas dalam pelukku.

Hey aku rindu suara dengkurmu buns.. Ternyata bukan hanya saat bernyanyi saja tapi juga saat mendengkurpun suaramu terdengar seperti giant sedang mengadakan konser hihihi.. :p

Waktu ini terlalu singkat tapi hadirmu begitu mudah melekat.

Tidak kumohon jangan lagi meminta maaf padaku. Bukan salahmu, bukan juga salahku.

Hanya saja kita bertemu di jalan buntu. Tak bisa mundur dan tak bisa maju.

Walau berat, benar saja aku tak boleh egois untuk kebaikanmu.

Tak apa pergi saja dari jalan buntu ini. Masih banyak tempat yang bisa kamu temui.

Biar aku tetap disini menanti antara pasti dan tak pasti.



Hey buns, aku masih ingin berkata banyak.

Tapi ini sudah lewat malam sebenarnya lebih tepat di sebut dini hari.

Buns, jaga badan ya. Jangan sakit.. Jaketmu buns, makanmu dan istirahatmu.

Aku hendak pergi tidu sekarang. Buns, masih bolehkan malam ini aku bermimpi menelusup masuk dalam pelukmu sampai aku terlelap disana.

Di aroma ketek baumu itu hihi..

Aahh..baiknya ku sudahi saja sebelum rindu ini kembali menggila.





Untuk Januariku, Aku kangen L

-luv duts-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar