Minggu, 13 Februari 2011

Salam Saja Buat Armada Ya!

Selamat pagi, Sayang.

Selamat bulan kelima. Ya, jika kita masih bersama hari ini, ini bulan kelima kita. 12 September 2010 yang lalu juga jatuh tepat di hari Sabtu. Seperti hari ini.



Ini surat ketiga untukmu. Sebenarnya, aku hanya ingin menulis satu surat untukmu saja dan sudah aku lakukan pada hari ketiga. Hari ini sebetulnya aku sudah menulis surat cinta untuk hari ketigapuluh. Untuk Ayahku, tapi ternyata surat yang aku tulis sehari sebelumnya tidak masuk hitungan. Ah, sudahlah. Tidak perlu aku jelaskan hal yang sifatnya administrasi seperti ini.

Anyways, karena kita sudah tidak lagi bersama, setidaknya menurutku, mungkin tanggal 12 Februari ini dapat kita “rayakan” sebagai hari kematian cinta temporer kita. Ya, sudah lima bulan kita tidak bertemu. Tepatnya sejak tanggal 18 Januari hingga hari ini. Aku tidak bisa membohongi Tuhan dan diriku sendiri bahwa rasa itu pernah ada dan masih ada, tetapi harapanku sudah mati.

Tidak banyak yang dapat aku tuliskan dalam suratku yang ketiga ini, surat yang terakhir. Aku lelah bercerita pada diriku sendiri. Toh sehari-hari aku tahu kamu masih membaca garis waktuku di Twitter. Jadi ya, sekian sajalah surat ini.

Doaku untukmu masih sama. Semoga hidupmu berhasil. Semoga kamu segera mendapat pekerjaan baru. Mengenai hadiah Natal yang sudah aku siapkan untukmu tapi “tidak pernah sempat” untuk kamu ambil, masih aku simpan. Entah untuk siapa, entah untuk apa. Tapi terlalu sayang rasanya untuk membuangnya ke tong sampah.

Yes. I think I haven’t really moved on. But at least I admit it.

Aku tidak lagi merindukanmu, tetapi kamu masih saja sering melintas dalam benak. Kenapa? Tolong jangan setengah-setengah begitu.

Selamat bulan kelima. Aku sayang kamu, karena kamu pernah ada dan masih ada di hatiku.


Salam,
Perempuan Bodoh Itu

P.S. Sekarang aku sudah tahu dan bisa menjawab pertanyaanmu ketika itu (yang menurutku kurang orisinil karena kamu hanya menconteknya dari Armada). Hubungan kita tidak dibawa kemana-mana, sedangkan kita pun hanya berada di tempat kita masing-masing. Sayang aku tidak bisa menjawabnya sambil melihatmu. Ah, tidak penting jugalah itu (buatmu).



---Oleh:


(diambil dari: www.poeticonnie.tumblr.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar